MAKALAH PUJANGGA BARU
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Pentingnya mengetahui dan mengidentifikasi majalah
pujangga baru. Belum adanya pemahaman tentang karya sastra pada angkatan
pujangga baru terutama majalah pujangga baru dikalangan masyarakat umum.
Kurangnya pengetahuan tentang awal kemunculan majalah pujangga baru.
Demikian pula dengan polemik kebudayaan. Belum adanya
pemahaman dan pengertian tentang polemik kebudayaan dikalangan masyarakat umum.
Kurangnya pengetahuan tentang sejarah polemik kebudayaan.
Maka dari itu kami menyusun makalah ini yang berisi
tentang majalah pujangga baru dan polemik kebudayaan.
B.
RumusanMasalah
a. Bagaimana awal munculnya majalah pujangga baru ?
b. Apa isi dari majalah pujangga baru ?
c. Apa pengertian dari polemik kebudayaan ?
d. Bagaimana
sejarah polemik kebudayaan ?
BAB II
ISI
A.
Awal Munculnya Majalah Pujangga Baru
Perjalanansastra
Indonesia
inidariduluhinggasekarangmemilikiceritanyamasing-masing.Dalamsetiapkurunwaktutertentu,
sastrawanmenamakanangkatannya sesuaidenganzamandanperistiwa yang
terjadipadamasanya, sepertiangkatanBalaiPustaka, angkatanPujanggaBaru, angkatan
1920, angkatan 1930, hinggaangkatan 2000. Tidakmengherankan,
suatuangkatanmunculakibatdaripemberontakan-pemberontakanmasyarakatterhadapsituasidankeadaan
yang terjadi.Namun, padazamandahulukaryasastratidakhanyamemilikitigabentuksaja,
tetapiempatbentuk.Empatbentuktersebutadalahprosa, puisi, drama,
danesai.PadaangkatanPujanggaBarubentukesaiberkembangsebagaibentukpenanamannilaikepadamasyarakat.Penanamannilaitersebutlebihcondongkepadakritik.Esaitersebutcukupefektifuntukmemengaruhimasyarakat.Hal
tersebutdisebabkanadanyamajalah PujanggaBaru yang
bukanbentukanBelandalebihmendapatperhatiandarimasyarakat yang
padasaatitusudahbosandenganpenjajahan.
B.
Isi Dari Majalah Pujangga Baru
PujanggaBaruterbitpadatahun
1933 sampai 1942,
yaitupadamasasebelumperang.Padamasaitukaryasastrakhususnyasajak-sajak, banyak
yang
berisikanmengenaisemangatperjuanganuntukmelawanpenjajahanBelanda.Kemudianpadatahun
1942, pemerintahJepangmelarangmajalahPujanggaBaruterbit.Setelahitupujanggabarukembaliterbitpadatahun
1994 sampai 1953,
yaitupadamasasesudahperang.Majalahinimerupakanterompetsertapenyambunglidahparasastrawanpujanggabaru.PenerbitanmajalahtersebutdipimpinolehtigaserangkaiPujanggaBaru,
yakni Amir Hamzah, Armijn Pane, danSutanTakdirAlisjahbana.Kontenmajalah PujanggaBaru, yaitusuratpembaca,
esei, puisi, daniklan.
DalammanifestasiPujanggabarudinyatakanbahwafungsikesusastraanmelukiskanataumenggambarkantinggirendahnyabudayadanmartabatsuatubangsadanmendorongbangsatersebutkearahkemajuan.
Majalahberjudul PoedjanggaBaroe inimemuat tulisan mengenai
kesusasteraan, bahasa, dan kebudayaan umum. Pimpinan redaksi majalah ini adalah
Armijn Pane dan Sutan Takdir Alisjahbana. Majalah ini terbit sebulan sekali dan
diterbitkan oleh Poestaka Ra’jat yang terletak di Jakarta. Majalah Poedjangga Baroe yang akan dibahas di sini adalah
majalah edisi atau nomor kedelapan yang terbit padabulanFebruari 1934.
Majalah PoedjanggaBaroe memuatberbagaimacam jenis tulisan.
Rincian mengenai majalah dan redaksi, salam redaksi, dan beberapa iklan dimuat
dalam satu halaman setelah halaman kover. Di halaman selanjutnya terdapat surat
pembaca yang ditulis oleh Cipto Mangunkusumo. Di beberapa halaman selanjutnya
terdapat esai bersambung (sambungan dari esai pada edisi sebelumnya) berjudul
“Arti Pantoen Melajoe jang Gaib” yang merupakan terjemahan dari pidato Prof.
Dr. R. A. Hoesein Djajadiningrat ketika peringatan sembilan tahun berdirinya
Sekolah Hakim Tinggi di Batavia pada 28 Oktober 1933. Selain itu ada pula esai
berjudul “Kesusasteraan Indonesia Djawa” yang ditulis oleh Poerwoto
Prawirohardjo dan tulisan lain berjudul “Pemandangan Pers”. Di samping itu juga
terdapat beberapa puisi, yaitu “Koepoe Malam”, “Kembang Melati”, “Bahasakoe”,
“Djihad”, “Soeara Njawakoe”, dan “Bhagawad-Gita”. Kemudian di dua halaman akhir
dimuatkembalibeberapaiklan.
C.
Apa Pengertian Dari Polemik Kebudayaan
?
Polemikkebudayaanadalahsebuahperdebatanpendapat kaumintelek yakni pikiran
Tuan TakdirAlisjahbana, Dr.Sutomo, Sanusi Pane, Purbatjaraka, Tjindarbumi,
Adinegoro, Dr. M. Amir, dan Ki HajarDewantara yang
kalaitusalingberadutentangbagaimanakahsebaiknya Indonesia padamasa yang
akandatang agar MerahPutihdapatbekibarlepas di angkasabumipertiwi pada
era 30-an yaknipadatahun 1935-an,yang
setiapbuahpikirandaritokoh-tokohperdebatantersebutkalaitudicurahkanmelaluiartikel
media masanasionaldanramaimenjaditopikpembicaraanrakyat. Perdebatanini
pula yang
merupakansalahsatu motor terbentuknyalatarbelakangcita-citadantujuan
NKRI. Adapaun yang
menjadi PolemikinibermuladaritulisanSutanTakdirAlisyahbana MenujuMasyarakatdanKebudayaanBaru:
Indonesia-Pra-Indonesia (Pujanggabaru, 2 Agustus 1935).
D. Bagaimana
Sejarah Polemik Kebudayaan ?
Polemik yang terjadi
pada tahun 3D-an di kalangan cendekiawan dan kebudayaan Indonesia.
Polemik ini bermula dari tulisan Sutan Takdir Menuju Masyarakat dan
Kebudayaan Baru: Indonesia-Pra-Indonesia (Pujangga baru,
2 Agustus 1935). Ia membedakan "Zaman pra-Indonesia" (yang berlangsung
hingga akhir abad ke-19) dan "zaman Indonesia" (yang mulai
pada awal abad ke-20). Ia menegaskan tentang lahirnya zaman
Indonesia Baru, yang bukan sekali-kali dianggap sambugan dari generasi
sambungan Mataram, Minangkabau atau Melayu, Banjarmasin atau Sunda.
Karenanya tiba waktunya mengarahkan mata kita ke Barat.
Tulisan ini mendapat
tanggapan dari Sanusi Pane dan Poerbatjaraka. Dalam tulisannya yang
berjudul Persatuan
Indonesia (Suara Umum, 4 September 1935), Sanusi Pane menulis:
"Zaman sekarang ialah terusan zaman dahulu....Haluan yang
sempurna ialah menyatukan Faust dan Arjuna,memesrakan materialisme, intellectualisme dan individulisme dengan spiritualisme,
perasaan dan collectivisme".
Dalam tulisannya yang berjudul "Sambungan Zaman", Poerbacaraka
mengatakan, "Pada perasaan saya, yang manfaat buat tanah dan
bangsa kita ini, ialah mengetahui jalan sejarah dari dulu-dulu sampai
sekarang ini. Dengan pengetahuan ini kita seboleh-bolehnya
berusahakan mengatur hari yang akan datang....Dengan pendek kata,
janganlah mabuk kebudayaan kuno tetapi jangan mabuk kebaratan
juga; ketahuilah dua-duanya itu supaya kita bisa memakainya dengan
selamat di dalam hari yang akan datang kelak."
Selanjutnya, terjadi
polemik mengenai dunia pendidikan yang melibatkan sejumlah besar
tokoh, yaitu S. Takdir Alisjahbana, Sutomo, Tjindarbumi, Adinegoro,
M. Amir, dan Ki Hajar Dewantara. Tulisan mereka inilah yang
kemudian yang dihimpun Achdiat K. Mihardja dalam buku
Polemik Kebudayaan yang terbit pada
tahun 1948.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Majalah Pujangga Baru
Munculnya
majalah pujangga baru disebabkan oleh karena pada masa pemberontakan-pemberontakanmasyarakatterhadapsituasidankeadaan
yang terjadi. PadaangkatanPujanggaBarubentukesaiberkembangsebagaibentukpenanamannilaikepadamasyarakat.Penanamannilaitersebutlebihcondongkepadakritik.Esaitersebutcukupefektifuntukmemengaruhimasyarakat.Hal tersebutdisebabkanadanyamajalah PujanggaBaru yang
bukanbentukanBelandalebihmendapatperhatiandarimasyarakat yang padasaatitusudahbosandenganpenjajahan.
Polemik
Kebudayaan
Polemikkebudayaanadalahsebuahperdebatanpendapat kaumintelek yakni pikiran
Tuan TakdirAlisjahbana, Dr.Sutomo, Sanusi Pane, Purbatjaraka, Tjindarbumi,
Adinegoro, Dr. M. Amir, dan Ki HajarDewantara yang kalaitusalingberadutentangbagaimanakahsebaiknya
Indonesia padamasa yang akandatang agar MerahPutihdapatbekibarlepas di
angkasabumipertiwi pada era 30-an yaknipadatahun 1935-an,yang
setiapbuahpikirandaritokoh-tokohperdebatantersebutkalaitudicurahkanmelaluiartikel
media masanasionaldanramaimenjaditopikpembicaraanrakyat. Perdebatanini
pula yang merupakansalahsatu motor
terbentuknyalatarbelakangcita-citadantujuan NKRI
DAFTAR PUSTAKA
https://satwikobudiono.wordpress.com/2013/05/28/majalah-pujangga-baru-esai-pemandangan-pers/(munculnya majalah pujangga baru dan isi dari majalah
pujangga baru)
http://zeidel.blogspot.co.id/2013/03/polemik-kebudayaan.html (pengertian polemik kebudayaan)
http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/2403/Polemik-Kebudayaan (sejarah polemik kebudayaan)
0 Response to "MAKALAH SEJARAH SASTRA ANGKATAN PUJANGGA BARU"
Posting Komentar